
KENAPA ORANG TIDAK PERCAYA DIRI?
Mungkin Anda pernah merasa pada suatu kondisi tiba-tiba kehilangan percaya diri tanpa sebab. Semuanya awalnya biasa saja, namun saat tiba-tiba harus public speaking, kantas langsung grogy nggak keruan.
Atau kalau public speaking sih justru malah pede habis, namun pas harus kenalan sama lawan jenis, langsung KO, hilang kepercayaan diri seolah kepala ingin ditelan bumi seperti burung onta.
Ada banyak kemungkinan mengapa seseorang tidak memiliki kepercayaan diri dalam suatu konteks. Misal, dalam berteman dia merasa oke-oke saja, dalam berkehidupan sosial juga lancar, dalam berbisnis dan bekerja tidak ada masalah. Namun giliran harus melakukan public speaking, ia tiba-tiba merasa kehilangan kepercayaan dirinya.
Diantara berbagai kemungkinan sebab orang tidak percaya diri. Berikut adalah beberapa yang biasanya menjadi sebab terutama:
Pemrograman yang keliru di masa kecil. Berbentuk sugesti kata-kata yang akhirnya nanceppp di pikiran seseorang.
Banyak orang tidak menyadari bahwa ia memiliki suatu stimulus yang melekat di bawah sadarnya semenjak lama, bisa dari kecil atau ketika remaja.
Misal, waktu kecil orang tuanya pernah menyatakan sesuatu seperti: orang yang botak kepalanya out kalau berpikir kritis. Nah, gara-gara omongannya orang tuanya itu, ia tiba-tiba punya belief di bawah sadarnya bahwa : “Pertanyaan yang diajukan oleh orang yang botak kepalanya, pasti sulit dijawab”.
Efeknya kemudian adalah, setiap kali ia hendak melakukan public speaking, dan ia melihat orang botak sebagai audience-nya, tanpa alasan yang jelas ia menjadi grogi dan tidak percaya diri.
Pemrograman yang keliru ini bisa berasal dari manapun. Misal, kakaknya sendiri yang pernah mengatakan : “Kamu sih kalau ngomong muter-muter gitu, pasti nanti kalau gede, orang pada bingung kalau mendengarkan kamu”.
Terpicunya suatu stimulus yang membuat diri menjadi down secara otomatis. Stimulus ini bisa mempengaruhi pikirannya, karena ia pernah memiliki suatu pengalaman yang buruk di masa lebih muda dan kemudian membekas di pikirannya.
Misal: ia pernah diejek teman sewaktu dia sedang maju di kelas waktu SD. Dimarahin oleh gurunya dengan cara yang menghina, gara-gara salah pengerjakan soal di depan kelas, dll.
Akhirnya, setiap kali mau berbicara di depan umum, ia tiba-tiba grogi secara nggak jelas.
Memiliki Inner Voice yang menyerang diri sendiri
Senang mencela diri sendiri dengan berbagai kalimat: “Saya bodoh”, “Saya kegendutan”, Saya nggak bisa”.
Untuk menjadi percaya diri, orang perlu mampu mengubah inner voice ini menjadi mendukung dirinya sendiri, bukan menyerang diri sendiri lagi.
MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN INSTANT
Terdiri dari 2 aktivitas penting, yakni :
Membangun percaya diri melalui Faktor Internal
Membangun Kebiasaan Eksternal untuk memproyeksikan Kepercayaan Diri
A. MEMBANGUN PERCAYA DIRI MELALUI FAKTOR INTERNAL
Membuang sumber tidak percaya diri
Buang inner voice yang menyerang diri, dengan cara membayangkan memiliki pesawat radio di pikiran kita. Imajinasikan bahwa inner voice yang mencela itu berasal dari salah satu stasiun radio yang negatif. Dan pindah ke saluran radio yang lebih membedayakan, seperti 103,4 DFM ini. Bayangkan Anda mengganti suara-suara itu dengan kalimat “Yes, I Can”, “Ini bisa dipelajari!”, “Saya semakin menguasai hal ini dari hari ke hari”, dan seterusnya. Lakukan pada saat mengantuk, menjelang mau tidur, saat dimana pikiran sangat programmable.
Hancurkan stimulus negatif yang mempengaruhi ketidakpercayaan diri, dengan cara “collapsing anchor”.
Dalam kondisi rileks, ingat-ingat suatu kondisi yang sangat lucu yang pernah Anda alami, kemudian selami perasaan lucu ini sampai kita semakin terpingkal-pingkal. Cara memperkuat bisa dilakukan dengan cara membayangkan gambaran peristiwanya semakin jelas atau semakin besar, suaranya diubah-ubah sehingga semakin lucu, dan wajah orang yang ada dalam pengalaman itu dibuat menjadi makin lucu.
Pada saat level kelucuan itu sudah meningkat secara luar biasa, buat suatu tombol penanda (anchor), misal dengan menekan bagian tubuh yang paling terasa perasaan lucunya itu (misal di perut) dengan 2 jari (misal jempol dan kelingking) sambil mengatakan : “Setiap kali perut ini saya tekan dengan 2 jari seperti ini, maka saya akan otomatis kembali merasa lucu seperti ini, bahkan berpuluh-puluh kali terasa lebih lucu tanpa alasan yang jelas”. Gerakan ini kita sebut sebagai anchor (jangkar penaut asosiasi), sehingga lain kali kita lakukan gerakan anchor ini, maka otomatis kita akan merasa lucu.
Kemudian, setelah itu, anchor tadi di tes efektifitasnya. Yakni, tanpa membayangkan apapun, kita lakukan gerakan tadi. Dan jika kita tiba-tiba merasa lucu nggak keruan, maka anchor tadi telah berhasil.
Nah, pada saat kita merasa geli bukan kepalang ini, cepat-cepat bayangkan salah satu stimulus dimasa lalu yang sering membuat kita down (misal bayangan ejekan teman-teman SD). Dengan demikian, di dalam sistem neurologi kita terjadi kekacauan jalur syaraf yang terjadi, antara merasa nggak pede dan lucu luar biasa. Maka, rasa tidak pede ini akan collaps, dan hancur berantakan. Setelah selesai, lakukan testing. Dengan cara membayangkan peristiwa lama yang dulunya menyebabkan tidak pede itu. Anehnya, memori lama itu tidak akan pernah lagi bisa membangkitkan rasa down / tidak pede, alias memori itu menjadi netral.
Lakukan ini untuk menghancurkan seluruh stimulus negatif yang dimiliki seseorang yang menyebabkan ke tida pede-annya.
Menginstall percaya diri
Mirip dengan komputer, kita bisa menginstall rasa pede ini kedalam diri seseorang. Tekniknya kali ini kita ambil yang mirip dengan teknik sebelumnya diatas, yang kita pakai untuk menghancurkan stimulus, tapi dengan tujuan berbeda.
Menginstall sumber daya pede.
Dalam kondisi rileks, ingat-ingat suatu kondisi dimana anda pernah pede. Boleh dalam konteks apapun, misalkan Anda jago menari, atau jago berenang, dimana dalam kondisi itu Anda sangat pede.
Kemudian selami perasaan pede ini sampai kita semakin merasa pede bukan main. Cara memperkuat bisa dilakukan dengan cara membayangkan gambaran peristiwanya semakin jelas atau semakin besar, suaranya diubah-ubah sehingga semakin mantap, dan perasaan pede itu dibuat menjalar ke seluruh tubuh menjadi semakin kuat dan semakin luas efeknya.
Pada saat level kepedean itu sudah meningkat secara luar biasa, buat suatu tombol penanda (anchor) seperti di atas, tapi dengan gerakan yang berbeda. Sambil mengatakan : “Setiap kali tanda ini saya lakukan seperti ini, maka saya akan otomatis kembali merasa pede luar biasa seperti ini, bahkan berpuluh-puluh kali terasa lebih pede tanpa alasan yang jelas”. Gerakan ini kita sebut sebagai anchor (jangkar penaut asosiasi), sehingga lain kali kita lakukan gerakan anchor ini, maka otomatis kita akan merasa super pede.
Kemudian, setelah itu, anchor tadi di tes efektifitasnya. Yakni, tanpa membayangkan apapun, kita lakukan gerakan tadi. Dan jika kita tiba-tiba merasa pede nggak keruan, maka anchor tadi telah berhasil.
Nah, pada saat kita merasa super pede luar biasa ini, cepat-cepat bayangkan suatu kondisi di masa yang akan datang dimana kita perlu memiliki pede itu (misal dalam konteks public speaking). Lakukan keduanya secara bersamaan, sambil katakan “Setiap kali saya menghadapi dan melakukan public speaking, maka saya otomatis menjadi pede luar biasa, tanpa alasan yang jelas.”
Dengan demikian, di dalam sistem neurologi kita terjadi pencampuran jalur syaraf yang terjadi, antara merasa pede dan situasi yang akan datang.
Setelah selesai, lakukan testing. Dengan cara membayangkan peristiwa public speaking di masa yang akan datang.
Asyiknya, membayangkan seperti itu justru akan membangkitkan rasa super pede, alias kita menciptakan blue print memori yang amat powerful. Lakukan ini beberapa kali, untuk berbagai situasi public speaking yang akan kita alami.
Pada saatnya nanti, saat kita akan melakukan public speaking, asyiknya rasa pede ini akan muncul otomatis, tanpa perlu dipikirkan lagi. Anchornya sudah kita otomatisasi, sehingga tidak perlu dipicu lagi.
B. MEMBANGUN KEBIASAAN EKSTERNAL UNTUK MEMPROYEKSIKAN KEPERCAYAAN DIRI
Setelah Anda lakukan dengan lancar semua programming internal di atas, Anda akan mengalami suatu perubahan luar biasa dari sistem mental Anda yang menjadi lebih efektif dalam hal kepercayaan diri. Setelah itu, Anda bisa mulai bangun kebiasaan eksternal untuk memproyeksikan kepercayaan diri Anda.
Anda bisa mulai dengan membuat ukuran standart peningkatan diri berdasarkan self improvement, bukan standart berdasarkan kemampuan orang lain. Buat patokan, apa yang Anda sudah bisa dan yang belum bisa, kemudian, tentukan apa peningkatan yang ingin Anda lakukan. Dengan demikian Anda melakukannya secara fair, mengukur progres. Sangat tidak fair membandingkan diri Anda dengan orang lain yang sudah ertahun-tahun piawai dan percaya diri dalam suatu bidang.
Beberapa hal ini adalah kebiasaan baik yang perlu Anda lakukan untuk memproyeksikan kepercayaan diri Anda.
Berkontribusi sosial : membiasakan diri berpendapat di berbagai forum dimanapun berada. Pilih mulai dari forum-forum yang ramah dan tidak beresiko finansial ataupun reputasi. Misal organisasi sosial, atau kemasyarakatan.
Memproyeksikan kepercayaan diri saat berjalan, dengan cara:
Berjalan tegak
Tersenyum ramah pada orang yang Anda lintasi, sambil ucapkan selamat pagi / siang/sore.
Membiasakan diri berkenalan dengan orang yang menarik perhatian Anda. Misal saat pesta, saat menunggu dokter, saat naik kendaraan umum. Lupakan mengenai penampilan diri Anda, fokus pada lawan bicara. Sibukkan diri Anda agar tidak mengkritisi diri sendiri dengan cara: secara ramah tanyakan ini itu, ingat dan buat asosiasi memori tentang diri orang itu.
Memproyeksikan diri saat berbicara (public speaking) dengan cara:
Postur tubuh yang lebih tegak
Suara yang lebih perlahan dan mantap
Menatap mata audiens
Nah, itulah beberapa strategi rahasia yang paling yahud untuk memiliki kepercayaan diri dimanapun. Saat Anda putuskan untuk praktekkan dimanapun, Anda segera rasakan perubahan yang terjadi dalam hidup Anda.b